Pengakuan Sang Dokter Mengintip Dunia Kematian

Pengakuan Sang Dokter Mengintip Dunia Kematian

05.22 0
New York, Pengalaman mendekati kematian atau 'Near Death Experience' banyak diceritakan pasien pada dokter. Namun banyak dokter yang tidak percaya dan menganggapnya sebagai halusinasi atau efek rasa sakit. Tapi kini, pengalaman itu benar-benar dialami sang dokter.

Banyak orang yang mendeskripsikan 'Near Death Experience' sebagai keadaan antara hidup dan mati, dimana ada cahaya terang benderang, bertemu dengan sang Pencipta tapi diminta untuk kembali lagi ke dunia.

Mary Jo Rapini adalah psikolog klinis yang mengalami hal tersebut. Didampingi oleh Dr Jeffrey Long yang pernah melakukan studi terhadap 1.300 kasus 'Near Death Experience', Rapini menceritakan kisahnya.

"Saya banyak menangani pasien kanker dan mereka selalu bercerita tentang pengalamannya mendekati kematian. Tapi saya selalu menganggap cerita tersebut sebagai efek reaksi medis atau halusinasi," kata Rapini seperti dikutip dari MSN, Selasa (26/1/2010).

Hingga pada April 2003, kejadian itu ia alami sendiri. Menurut Rapini, saat itu ia mengalami pembengkakan pembuluh darah dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Keadaannya sangat parah sampai harus berada di ruang gawat darurat selama 3 hari.

"Semua dokter langsung panik dan mengelilingi saya. Mereka memasukkan berbagai macam alat medis di tubuh saya dan menelepon suami saya," tutur Rapini.

"Hingga tiba-tiba, saya melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Cahaya ini berbeda dari cahaya biasanya dan terus berkembang membesar. Lalu saya bertanya-tanya, cahaya apa itu? Saya pun memasuki cahaya itu," jelasnya.

Rapini pun masuk ke dalam terowongan cahaya itu. Menurutnya, di sana ia melihat ruangan yang sangat indah dan bertemu dengan Tuhan. Ia berkata saya tidak bisa tinggal dan harus kembali lagi ke dunia. Rapini kemudian protes.

"Kenapa saya tidak bisa tinggal disini? Padahal saya sudah menjadi istri dan ibu yang baik. Saya juga sudah merawat pasien kanker tiap harinya," ujarnya.

Menurut penuturan Rapini, sang Pencipta memintanya kembali ke dunia untuk melakukan hal yang lebih baik dari itu.

Pengalaman Near Death Experience yang diceritakan Rapini ternyata sama dengan pengalaman-pengalaman lainnya yang pernah dianalisa Dr Jeffrey Long.

"Ternyata hampir semua orang yang pernah mendekati kematian punya cerita yang sama, baik mereka pernah dengar sebelumnya atau tidak pernah," kata Dr Long.

Dalam buku karangannya yang berjudul 'Evidence of the Afterlife: Science of Near-Death Experiences', Dr Long menyebutkan beberapa tanda mendekati kematian, diantaranya bertemu dengan orang-orang yang lebih dulu meninggal dunia, ingatan-ingatan yang bertambah jelas, dan lainnya.

Menurut Long yang merupakan dokter onkolog radiasi dan juga menangani pasien kanker, sama seperti Rapini buku yang berhasil ia buat semakin memicunya untuk menjadi dokter yang lebih baik.

"Pengalaman-pengalaman itu mengubah pandangan saya sebagai dokter. Saya lebih percaya diri dalam menangani pasien, terutama pasien kanker. Saya menemukan bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan, karena ada kehidupan lain setelahnya," jelas Long.
Kenali Ciri-ciri ATM yang Berisiko

Kenali Ciri-ciri ATM yang Berisiko

21.35 0
Kenali Ciri-ciri ATM yang Berisiko
Kamis, 21 Januari 2010 | 09:58 WIB


Meski tidak ada solusi keamanan yang menjamin transaksi ATM sepenuhnya bebas dari kejahatan seperti skimming, nasabah bank perlu waspada. Penting mengenali ATM yang berisiko bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan tersebut.

"Biasanya, skimming hanya dilakukan di ATM-ATM jenis lama," kata Ruby Z Alamsyah, pakar forensik teknologi informasi, kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2010) malam. ATM-ATM ini, menurut dia, paling gampang dipakai pelaku karena sangat terbuka.

Ada dua alat yang biasa dipasang pelaku di AM untuk mencuri data kartu ATM korban. Pertama, alat skimmer untuk mencuri data magnetik. Kedua, kamera pengintai (spycamera).

Alat skimmer ditempel di mulut ATM tempat memasukkan kartu. Alat ini biasanya dibuat dari gipsum dan didesain cocok dengan bentuk ATM. Warnanya pun disesuaikan dengan warna ATM.

"Tapi, sebenarnya gampang dikenali. Warnanya pasti sedikit beda dengan badan ATM. Sering kali juga retak karena diimpor dari Amerika biasanya retak selama di perjalanan karena dibuat dari gipsum," ujar Ruby.

Selain itu, kata Ruby, skimmer umumnya hanya ditempel dengan double tape atau bahkan ada pelaku yang nekat alatnya diplester dari luar. "Goyang-goyang saja agak kuat, kalau lepas, berarti skimmer," kata Ruby. Elemen ATM tidak mungkin ditempel selemah skimmer tersebut.

Sementara untuk mengenali kamera, biasanya pelaku memasang di badan ATM atau di sekitarnya. Kamera spycam ukurannya tipis dan memanjang sehingga bisa ditempel di atas atau samping tombol untuk mengetik PIN. Tempat lain yang perlu diwaspadai adalah kotak di samping ATM yang biasa dipakai untuk menaruh leaflet. Kata Ruby, pokoknya semua yang mengarah ke tombol untuk mengetik PIN harus diwaspadai.

Namun, untuk meyakinkan ATM aman, menurut Ruby, pilih ATM yang dijaga petugas satpam atau keamanan. Sebisa mungkin hindari ATM yang terbuka dan ATM lama.

Awas, Duduk Terlalu Lama Memperpendek Umur!

Awas, Duduk Terlalu Lama Memperpendek Umur!

21.34 0

Peringatan untuk Anda yang betah duduk berjam-jam, baik di kantor, mobil, sekolah, atau depan televisi. Para ahli mengingatkan, duduk terlalu lama, bahkan bila Anda rutin berolahraga, buruk untuk kondisi jantung.

Berbagai literatur menyebutkan, orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk berisiko menderita kegemukan, serangan jantung, bahkan mati lebih cepat.

Studi yang dilakukan peneliti dari Kanada yang mengikuti rekam jejak kesehatan 17.000 responden selama 12 tahun juga menemukan orang yang banyak duduk memiliki risiko kematian lebih besar.

Dalam jurnal kesehatan the British Journal of Sports Medicine, Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport and Health Sciences menyarankan agar para pakar kesehatan tidak hanya menganjurkan masyarakat untuk aktif berolahraga, tapi juga membatasi waktu duduk mereka.

"Setelah duduk selama empat jam, tubuh akan mengirimkan sinyal berbahaya," kata Ekblom-Bam. Ia menjelaskan, gen yang mengatur glukosa dan lemak di tubuh mulai berhenti bekerja.

Para ahli mengingatkan, bahaya duduk kelewat lama bisa menimpa siapa saja, termasuk orang yang aktif berolahraga. Tim Armstrong, pakar olahraga dari WHO, mengatakan, aktivitas fisik akan mendatangkan manfaat lebih besar bila dilakukan secara merata sepanjang hari ketimbang dilakukan pada satu waktu tertentu.

"Saat Anda berada di kantor, berusahalah untuk banyak bergerak. Alih-alih berbicara lewat telepon, bangun dan hampiri rekan kerja Anda di bagian lain. Intinya, jangan malas bergerak," saran Ekblom-Bak.
Tumor Nek Hamidah Cuma Diobati Kunyit

Tumor Nek Hamidah Cuma Diobati Kunyit

21.32 0


Satu pelajaran hidup lagi......, selamat menyimak

Derita yang dialami Nek Hamidah Abdullah (65) di Gampong Jimjiem, Kemukiman Jalan Rata, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, begitu lengkap. Selain sakit tumor yang hampir sebesar buah kelapa di bahu kanannya, mata Nek Hamidah juga sudah tidak berfungsi lagi. Kondisi itu diperparah lagi oleh kondisi ekonominya yang didera kemiskinan.

Mengunjungi tempat tinggalnya di pedalaman Lueng Putu, wartawan Serambi Indonesia bersama seorang pegawai Puskesmas Bandar Baru harus menempuh sekitar 9 kilometer perjalanan. Di sana, Nek Hamidah menumpang di rumah keponakannya, Ibrahim Puteh, yang juga tergolong miskin. Suami Nek Hamidah telah meninggal dunia 21 tahun silam, sedangkan dia tidak mempunyai anak seorang pun.

Saat ditanyai tentang kondisinya, Nek Hamidah mengaku bahwa tumor yang diderita di bahu kanannya sudah berlangsung hampir 15 tahun. Awalnya, sakitnya hanya seperti benjolan kecil di leher. Setelah disuntik oleh seorang mantri gampong, benjolan itu membesar dan turun ke bahu kanan. Setelah itu, benjolan itu terus membesar hingga kini sudah sebesar buah kelapa.

Selama 10 tahun terakhir, Nek Hamidah saban hari merasakan sakit yang tak tertahankan di bahu kanan hingga terasa di seluruh tubuhnya. Dia juga sering merasa kesakitan saat tumornya tersentuh oleh tangan, termasuk dengan pakaiannya sendiri. Tengah benjolan tumor itu terlihat sering mengeluarkan banyak darah.

“Sekali keluar darah, banyaknya sampai sebotol Aqua (air mineral ukuran 600 ml). Karena tidak ada obat, biasa kami tempelkan kunyit yang sudah ditumbuk agar darahnya berhenti dan dagingnya bisa mati rasa. Tapi, dia tetap merasa sakit setiap saat,” ujar Jamilah, istri keponakannya.

Meski begitu, dia tidak pernah berobat ke rumah sakit. Bahkan, ia tidak pernah mengenal adanya kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), apalagi program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang diprakarsai Pemerintah Aceh. “Kiban tajak u rumoh saket, neuk. Peng mantong hana meusineuk (Bagaimana mau pergi ke rumah sakit, nak. Uang saja tidak ada sedikit pun),” ujar dia.

Hingga kini, Nek Hamidah tidak pernah berpikir akan bisa berobat untuk sakit yang dideritanya. “Hom hai, menyo na ureung yang tem bantu peu ubat lon, Alhamdulillah that. (Entahlah, kalau ada orang yang mau bantu obati saya, saya sangat Alhamdulillah),” demikian ungkap Nek Hamidah. (m syukur hasbi)
Bila Wanita Terangsang, Apa Respon Tubuh dan Pikirannya ?

Bila Wanita Terangsang, Apa Respon Tubuh dan Pikirannya ?

23.17 0

JIKA selama ini wanita dianggap memiliki gairah seks lebih rendah dari pria, penyebabnya mungkin karena rasa bersalah dan malu yang muncul saat mereka terangsang.

Peneliti dari Queens University Psychology, Meredith Chivers menemukan bahwa saat seorang pria mulai bergairah, bukan hanya fisiknya yang terangsang, tapi juga psikisnya. Sebaliknya dengan wanita, tubuh dan pikiran mereka seringkali tak selaras. Sebagian besar wanita tak menyadari bahwa mereka terangsang. Perasaan salah dan malu terhadap seks oleh para ahli diyakini sebagai penyebabnya.

"Sebagian wanita mengatakan tidak terangsang oleh stimulasi yang diberikan pasangannya meski sebenarnya secara fisik mereka merespon. Kebanyakan dari mereka enggan menunjukkan perasaannya," kata Chivers.

Ia berpendapat, kebanyakan wanita masih menganggap seks sebagai hal yang tabu dan membuat mereka jengah dan malu. Sebaliknya, dengan pria yang mampu menyelaras kan antara pikiran dan hasrat seksual yang dirasakan secara fisik. Ini berarti, meski secara fisik wanita merasa terangsang namun pikirannya bisa mengembara ke mana-mana. Itu sebabnya banyak wanita yang mengaku tidak puas dengan kehidupan seksual mereka.

Peneliti dilakukan berdasarkan analasia terhadap 132 studi untuk mengukur respon fisik dan mental terhadap lebih dari 4.000 pria dan wanita. Reaksi para responden dites setelah mereka diekspos oleh stimulasi yang bersifat erotis, baik foto atau film. Mereka juga ditanya mengenai fantasi seksual dan perasaan terangsang yang dialami setelah melihat gambar atau film tersebut.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal the Archieves of Sexual Behaviour ini menemukan bahwa secara fisik dan pikiran, pria lebih selaras. Sementara para kaum Hawa kurang konsisten dalam hal ini.

"Secara gender memang terdapat perbedaan antara respon psikologis dan genital terhadap rangsangan yang diterima," katanya.(*)