Menurut penelitian terbaru bahwa laki-laki biasa memproduksi sperma kurang selama melakukan seks. Para ilmuwan menemukan bahwa baik laki-laki tampan ingin memaksimalkan peluang mereka untuk memproduksi keturunan dengan banyak macam perempuan, sehingga mereka terus melakukan sex dgn beberapa wanita.
Hal ini berarti wanita lebih memilih laki-laki yang lebih nakal untuk memperoleh keturunan.
Studi ini dilakukan oleh peneliti di Universitas Oxford dan University College London dan akan diterbitkan dalam jurnal American naturalis pada bulan September.
Sam Tazzyman, dari UCL, berkata: "Yang lebih menarik adalah seorang laki-laki, lebih banyak perempuan akan mau bermain sex dengan lelaki nakal, dengan mengurangi pertemuan sex dengannya.
"Ini berarti dia adalah optimal untuk memberikan kontribusi yang lebih sedikit sperma per perkawinan. Walaupun ini mengurangi kesuburan per perkawinan, ia maximises jumlah keturunan dia sires secara keseluruhan.
"Kurang menarik laki-laki kurang aman matings tetapi nilai masing-masing lebih tinggi, dan dengan mengalokasikan lebih banyak sperma ke setiap perkawinan membuat sebagian besar dari mereka amat kecil peluang.
"Ini bukan mengarah ke paradoksal prediksi yang menarik matings dengan laki-laki mungkin kurang subur dibandingkan dengan mereka yang kurang menarik laki-laki."
Para ahli telah membuktikan teori mereka hanya pada ayam dan burung pada saat ini - tetapi tuntutan yang sama akan cenderung benar manusia.
Mr Tazzyman ditambahkan: "Manusia adalah attractiveness rumit dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk budaya preferensi.
"Namun ejaculate ukuran dan kualitas sperma sepertinya telah moulded oleh kekuatan-kekuatan serupa, seperti attractiveness dan jumlah mitra seksual, yang penting dalam spesies lainnya."
Hal ini berarti wanita lebih memilih laki-laki yang lebih nakal untuk memperoleh keturunan.
Studi ini dilakukan oleh peneliti di Universitas Oxford dan University College London dan akan diterbitkan dalam jurnal American naturalis pada bulan September.
Sam Tazzyman, dari UCL, berkata: "Yang lebih menarik adalah seorang laki-laki, lebih banyak perempuan akan mau bermain sex dengan lelaki nakal, dengan mengurangi pertemuan sex dengannya.
"Ini berarti dia adalah optimal untuk memberikan kontribusi yang lebih sedikit sperma per perkawinan. Walaupun ini mengurangi kesuburan per perkawinan, ia maximises jumlah keturunan dia sires secara keseluruhan.
"Kurang menarik laki-laki kurang aman matings tetapi nilai masing-masing lebih tinggi, dan dengan mengalokasikan lebih banyak sperma ke setiap perkawinan membuat sebagian besar dari mereka amat kecil peluang.
"Ini bukan mengarah ke paradoksal prediksi yang menarik matings dengan laki-laki mungkin kurang subur dibandingkan dengan mereka yang kurang menarik laki-laki."
Para ahli telah membuktikan teori mereka hanya pada ayam dan burung pada saat ini - tetapi tuntutan yang sama akan cenderung benar manusia.
Mr Tazzyman ditambahkan: "Manusia adalah attractiveness rumit dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk budaya preferensi.
"Namun ejaculate ukuran dan kualitas sperma sepertinya telah moulded oleh kekuatan-kekuatan serupa, seperti attractiveness dan jumlah mitra seksual, yang penting dalam spesies lainnya."