Sebelumnya pemadaman hanya pada siang hari. Namun kini lebih banyak padam daripada menyalanya. Bahkan sekarang listrik menyala hanya empat jam sehari. Sebagai alat penerangan, sebagian warga menggunakan lilin. Sialnya terkadang pemilik rumah lupa memadamkan lilin. Akibatnya terjadi kebakaran.
Warga Pasangkayu menyayangkan sikap Dinas PU dan Tata Ruang yang mengelola mobil pemadaman kebakaran yang tidak datang memberi pertolongan. Tak pelak lagi, rumah milik Mukmin yang juga anggota Koramil Pasangkayu rata dengan tanah.
"Seharusnya pemadaman kebakaran siaga. Bila ada kejadian, mobil pemadam langsung bergerak. Terlebih kebakaran sudah yang ketiga kalinya selama pemadaman berlangsung," ujar warga, sebagaimana disebutkan dalam siaran pers Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Matra, Saydiman Marto, Jumat 11 Desember.
Wakil Bupati (Wabup) Matra, H Agus ambo Djiwa, wakil ketua dan anggota DPRD, Lukman Said serta I Putu Suardana datang melihat kebakaran. Lukman meminta korban kebakaran tabah menghadapi cobaan hidup tersebut. "Saat terjadi kebakaran di gedung DPRD, mesin pompa mobil pemadaman macet. Untung ada mobil pemadaman yang dikirim PT Pasangkayu Astra, membantu sehingga api bisa dikuasai sebelum menjalar ke rumah tetangga. (p)