Pada lokalisasi Dolly terdapat jaringan yang bergantung satu dengan lainnya. Selain wisma, masyarakat sekitar juga menggantungkan diri pada kegiatan prostitusi ini.
"Di sini sistem sudah terbangun bergitu rapi dan saling tergantung satu dengan lainnya. Kalau satu sepi yang lainnya juga ikut merasakan dampaknya," kata sumber detiksurabaya.com saat ditemui di lokalisasi Dolly, Selasa (26/10/2010).
Ia menyebutkan jaringan ekonomi itu antara lain tukang parkir, makelar PSK, jasa laundry, persewaan kamar kos hingga warung penjual kondom. Jaringan ini punya omzet ekonomi yang cukup besar.
Ia menggambarkan, pemilik lahan parkir dalam sehari bisa mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta. Padahal di lokalisasi itu terdapat lebih dari 20 tempat atau dengan kata lain seluruh lokalisasi perputaran uang dari jasa parkir saja mencapai Rp 100 juta perhari atau 3 miliar perbulan.
Ia tidak paham benar aliran dana dari satu sektor itu apakah sebagian masuk ke Pemkot Surabaya atau sifatnya pribadi. Nilai itu belum perhitungan pada sektor lainnya yang juga perputarannya cukup besar.
"Saya kurang begitu mengerti mengenai hal tersebut. Cuma di sini perputaran uangnya cukup besar," ungkapnya. (stv/wln)