Bercinta, seharusnya jadi aktivitas yang menyenangkan. Tapi sebuah penelitian terbaru menyebutkan, sebanyak 30% wanita mengalami rasa sakit saat berhubungan seks. Banyak faktor yang bisa menyebabkan Miss V sakit saat bercinta, misalnya endometriosis atau vagina kering.
Namun, menurut Debby Herbenick, associate director di Center for Sexual Health Promotion, Indiana University mengatakan, beberapa kondisi yang menyebabkan sakit saat penetrasi seks bisa diatasi. Berikut ini tipsnya, seperti dikutip dari Womens Health Mag.
1. Sakit Karena Miss V Kering
Kekurangan cairan lubrikasi merupakan salah satu penyebab paling umum mengapa seks terasa menyakitkan. Cara palin cepat untuk mengatasinya adalah mengoleskan cairan lubrikan berbahan dasar air pada Miss V, beberapa saat sebelum penetrasi seks. Penelitian di Indiana University menemukan bahwa wanita yang menggunakan lubrikan saat bercinta, secara signifikan berkurang rasa skitnya. Ditambah lagi, tingkat kepuasan akan semakin bertambah.
2. Gatal Pada Miss V Sehingga Timbulkan Sakit Saat Bercinta
Gatal pada vagina biasa disebabkan karena bakteri atau jamur. Cara mengatasinya, adalah menyembuhkan gatal-gatal tersebut lebih dulu dengan anti-biotik. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis kelamin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Selama Anda masih mengalami gatal-gatal, sebaiknya tidak berhubungan seks dulu untuk beberapa hari. Selain berisiko membuat vagina teriritasi, juga bisa membuat pasangan Anda tertular infeksi.
3. Sakit Karena Otot Miss V Kaku
Sakit saat bercinta, bisa jadi karena Miss V belum siap untuk penetrasi sehingga ototnya masih kaku. Menurut Debby, banyak wanita yang beranggapan jika gairah seksnya sudah muncul, maka dia siap untuk bercinta.
"Tubuh Anda butuh waktu untuk menaikkan uterus dan membentuk 'ruang' bagi lubang Miss V untuk melebar sampai akhirnya siap 'menerima' Mr Happy' masuk," terang Debby.
Masalah ini bisa diatasi dengan melakukan foreplay yang benar. Idealnya, foreplay dilakukan selama 20 menit untuk memastikan organ reproduksi pria dan wanita siap untuk 'beraksi'. Baca tips melakukan foreplay di sini.
4. Sakit Setelah Persalinan
Wanita yang baru melahirkan, terutama yang masih dalam masa menyusui biasanya mengalami penurunan level estrogen yang kerap menyebabkan Miss V lebih kering dari biasanya. Selain itu, bekas jahitan setelah persalinan juga bisa jadi penyebab wanita merasakan sakit saat penetrasi.
Jika ini yang jadi penyebabnya, sangat disarankan untuk istirahat bercinta sementara waktu. Menurut Elizabeth G. Stewart, M.D., penulis buku 'The V Book', dibutuhkan sedikitnya enam minggu untuk bercinta pasca melahirkan. Namun Anda bisa mengurangi sakitnya dengan mengoleskan krim estrogen yang bisa mengatasi kekeringan dan membuat jaringan pada kulit Miss V lebih elastis.
5. Sakit Karena Ulvodynia
Ulvodynia merupakan gangguan pada sistem nerves. Sebanyak 16% wanita pernah didiagnosa menderita gangguan ini. Sejumlah kasus sulit diidentifikasi dan dokter kerap keliru dengan mendiagnosanya sebagai infeksi yang disebabkan jamur.
Untuk mengatasinya, mungkin dibutuhkan obat yang bisa mengontrol sensitivitas pada saraf. Namun pemakaiannya dibutuhkan resep dan pengawasan dokter. Selain itu, Anda juga disarankan melakukan terapi fisik. Produk-produk perawatan tubuh yang mengandung bahan kimia keras mungkin bisa membuat kondisi memburuk. Oleh karena itu, pilihlah pembersih Miss V yang tidak mengandung parfum dan sabun.
Namun, menurut Debby Herbenick, associate director di Center for Sexual Health Promotion, Indiana University mengatakan, beberapa kondisi yang menyebabkan sakit saat penetrasi seks bisa diatasi. Berikut ini tipsnya, seperti dikutip dari Womens Health Mag.
1. Sakit Karena Miss V Kering
Kekurangan cairan lubrikasi merupakan salah satu penyebab paling umum mengapa seks terasa menyakitkan. Cara palin cepat untuk mengatasinya adalah mengoleskan cairan lubrikan berbahan dasar air pada Miss V, beberapa saat sebelum penetrasi seks. Penelitian di Indiana University menemukan bahwa wanita yang menggunakan lubrikan saat bercinta, secara signifikan berkurang rasa skitnya. Ditambah lagi, tingkat kepuasan akan semakin bertambah.
2. Gatal Pada Miss V Sehingga Timbulkan Sakit Saat Bercinta
Gatal pada vagina biasa disebabkan karena bakteri atau jamur. Cara mengatasinya, adalah menyembuhkan gatal-gatal tersebut lebih dulu dengan anti-biotik. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis kelamin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Selama Anda masih mengalami gatal-gatal, sebaiknya tidak berhubungan seks dulu untuk beberapa hari. Selain berisiko membuat vagina teriritasi, juga bisa membuat pasangan Anda tertular infeksi.
3. Sakit Karena Otot Miss V Kaku
Sakit saat bercinta, bisa jadi karena Miss V belum siap untuk penetrasi sehingga ototnya masih kaku. Menurut Debby, banyak wanita yang beranggapan jika gairah seksnya sudah muncul, maka dia siap untuk bercinta.
"Tubuh Anda butuh waktu untuk menaikkan uterus dan membentuk 'ruang' bagi lubang Miss V untuk melebar sampai akhirnya siap 'menerima' Mr Happy' masuk," terang Debby.
Masalah ini bisa diatasi dengan melakukan foreplay yang benar. Idealnya, foreplay dilakukan selama 20 menit untuk memastikan organ reproduksi pria dan wanita siap untuk 'beraksi'. Baca tips melakukan foreplay di sini.
4. Sakit Setelah Persalinan
Wanita yang baru melahirkan, terutama yang masih dalam masa menyusui biasanya mengalami penurunan level estrogen yang kerap menyebabkan Miss V lebih kering dari biasanya. Selain itu, bekas jahitan setelah persalinan juga bisa jadi penyebab wanita merasakan sakit saat penetrasi.
Jika ini yang jadi penyebabnya, sangat disarankan untuk istirahat bercinta sementara waktu. Menurut Elizabeth G. Stewart, M.D., penulis buku 'The V Book', dibutuhkan sedikitnya enam minggu untuk bercinta pasca melahirkan. Namun Anda bisa mengurangi sakitnya dengan mengoleskan krim estrogen yang bisa mengatasi kekeringan dan membuat jaringan pada kulit Miss V lebih elastis.
5. Sakit Karena Ulvodynia
Ulvodynia merupakan gangguan pada sistem nerves. Sebanyak 16% wanita pernah didiagnosa menderita gangguan ini. Sejumlah kasus sulit diidentifikasi dan dokter kerap keliru dengan mendiagnosanya sebagai infeksi yang disebabkan jamur.
Untuk mengatasinya, mungkin dibutuhkan obat yang bisa mengontrol sensitivitas pada saraf. Namun pemakaiannya dibutuhkan resep dan pengawasan dokter. Selain itu, Anda juga disarankan melakukan terapi fisik. Produk-produk perawatan tubuh yang mengandung bahan kimia keras mungkin bisa membuat kondisi memburuk. Oleh karena itu, pilihlah pembersih Miss V yang tidak mengandung parfum dan sabun.