Jakarta - Peta politik menjelang pendaftaran capres-cawapres 10 Mei 2009 semakin mengerucut. Sudah hampir pasti akan ada tiga capres yang berlaga dalam Pilpres 2009. Dua orang pensiunan jenderal, yaitu SBY dan Prabowo. Sedangkan satu orang lagi adalah Jusuf Kalla (JK).
SBY sudah jauh-jauh hari dipastikan maju sebagai capres, diusung oleh Partai Demokrat dan sejumlah parpol lain. Sedangkan JK dan Prabowo sudah hampir pasti. Majunya JK dan Prabowo hanya tinggal menunggu sentuhan-sentuhan akhir dalam proses koalisi yang mereka bangun.
Meski sudah pasti diusung jauh-jauh hari, hingga saat ini SBY masih belum memiliki pasangan sebagai cawapres. Kabarnya, SBY baru akan menetapkannya pada 10 Mei 2009. Sejumlah nama muncul sebagai kandidat cawapres, seperti Hatta Rajasa, Sri Mulyani, Hidayat Nurwahid, Boediono, dan Kuntoro Mangkusubroto. Nama Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie sempat muncul, namun seiring keputusan Golkar yang akan mengusung capres sendiri, nama keduanya pun tenggelam.
Sumber di Partai Demokrat mengatakan hanya SBY yang tahu siapa tokoh yang akan diambil sebagai cawapresnya. Partai Demokrat sendiko dhawuh menerima apa pun putusan SBY.
Sedangkan JK dan Prabowo, meski rencana maju sebagai capres masih belum final, namun keduanya sudah mempunyai bakal cawapres yang lebih jelas. JK akan berpasangan dengan Ketua Umum DPP Hanura Wiranto. Sedangkan Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Prabowo Subianto akan berpasangan dengan putri Megawati, Puan Maharani.
Hingga saat ini, Partai Golkar dan Hanura masih terus menggodok duet JK-Wiranto. "Arahnya ke sana, tapi masih terus kita bahas," kata Wasekjen DPP Hanura Saleh Husin. Para pengurus Golkar juga memberikan sinyal kuat bahwa JK akan berpasangan dengan Wiranto. Rencananya, Golkar dan Hanura akan meresmikan duet JK-Wiranto pada 3 Mei 2009.
Duet Prabowo-Puan Maharani juga masih terus dibahas oleh tim elit PDIP dan Gerindra. Namun, duet ini sudah disepakati oleh tim negosiator. Kabarnya, Megawati dan Taufiq Kiemas juga sudah memberi lampu hijau. Namun, DPP PDIP masih akan membahasnya dalam rapat pleno DPP PDIP hari ini, Kamis (30/4/2009).
Ke Mana Suara PPP?
Di jajaran partai menengah, hanya PPP yang masih belum menentukan arah koalisi dengan jelas. Apakah PPP yang memiliki 5% suara akan merapat ke SBY, JK atau Prabowo? Informasi yang beredar, PPP kemungkinan merapat ke kubu Prabowo. "Ada alasan penting mengapa PPP merapat ke Prabowo. Tapi, alasan ini tidak etis untuk dipublikasikan," kata sumber di PPP.
Bila PPP merapat ke Prabowo, maka duet Prabowo-Puan akan memiliki bekal yang cukup banyak. Koalisi tiga parpol itu hanya butuh sedikit lagi suara untuk memenuhi syarat 25% suara nasional. Jika digabung, total perolehan suara PDIP, Gerindra, dan PPP baru sekitar 23,76%.
PAN yang masih akan menentukan arah koalisi dalam Rakernas Khusus 2 Mei 2009, sudah memberikan sinyal akan mengikuti saran Amien Rais untuk berkoalisi dengan Demokrat. Sempat muncul isu-isu bahwa Soetrisno Bachir akan dipasang sebagai cawapres pendamping Prabowo. "Namun, seiring mengerucutnya duet Prabowo-Puan, PAN memastikan akan lebih fokus membahas koalisi dengan Demokrat," kata salah seorang sumber.
Dengan peta politik tersebut, maka duet yang paling riskan adalah JK-Wiranto. Sebab, Golkar dan Hanura masih perlu mencari tambahan suara untuk koalisi. Bila koalisi dibangun hanya dua parpol ini, maka modal awal duet JK-Wiranto hanya 18,22 % suara. Duet ini harus bekerja keras untuk mencari partner koalisi lebih banyak lagi untuk menggenapkan 25% suara sah nasional sebagai syaratnya.
Sedangkan SBY akan mendapat sokongan paling besar. Koalisi Demokrat, PKS, PKB, PBB, PAN, dan parpol-parpol 1 koma dan nol koma akan menghasilkan 45,55 % suara sebagai modal awalnya. Partai Demokrat masih terus bergerilya untuk mendekati parpol-parpol kecil agar perolehan suaranya mencapai lebih dari 50%.
Dengan kondisi saat ini, maka masih ada sekitar 12,47% suara yang bisa diperebutkan oleh tiga capres itu. Bila sisa 12,47% ini bisa diambil oleh Golkar-Hanura 7 persen dan sisanya diambil koalisi PDIP, Gerindra, dan PPP, maka ada tiga capres dalam Pilpres 2009 menjadi kenyataan. ( asy / asy )