Sukses adalah akata yang paling enak di dengar, indah untuk dibayangkan, namun paling pahit untuk di raih. Sukses menjadi sebuah cita-cita yang tertulis di setiap benak manusia. Pagi, Siang, Sore dan Malam mari, kesuksesan jadi bahan perbincangan mulut-mulut penuh optimisme. Jika di suatu tempat ada kesuksesan, maka di sanalah manusia berkumpul sekalipun dalam api yang membara. Alhasil, kesuksesan menjadi buah bibir yang teramat popular dan tertulis dengan megah di sepanjang sejarah manusia.
Untuk meraih sukses tidaklah mudah. Dibutuhkan Perjuangan. Dan Perjuangan membutuhkan pengorbanan. Dua hal inilah yang hakikatnya tidak disukai banyak orang. Sebagian orang mengira bahwa tanpa perjuangan dan pengorbanan. Ia bisa meraih sukses. Maka tak heran berbagai tindakan pengecut sering mencoreng lembaran sejarah manusia. Korupsi, kolusi, perampokan , pembajakan, dan pembunuhan adalah diantara sebagian ulah yang dianggapnya jalan pintas menuju sukses.
Mereka tidak mengerti bahwa kesuksesan adalah sebuah sistem. Di antara sub dari sistem itu adalah perjuangan dan pengorbanan. Seseorang tidak akan merasa adanya kepuasan memiliki kenyataan atau pangkat umpamanya, manakala sebelumnya tidak berjuang dulu. Seperti halnya tidak akan enak makan jika belum lapar, minum setelah lari atau minum setelah melamun. Akan berbeda kepuasan orang yang meraih kekayaan, gelar atau pangkat dari hasil korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sukses milik mereka yang mau kerja keras, peras keringat, banting tulang. Jika anda masuk kelompok ini, Anda termasuk orang yang siap sukses. ”Anda lebih baik dari anda duga”.