JAKARTA, JUMAT - Indonesia tampil agresif untuk membungkam Myanmar 3-0 pada laga perdana Piala AFF Suzuki 2008, Jumat (5/12) di Gelora Bung Karno, Jakarta. Ini menjadi modal penting bagi tim besutan Benny Dollo untuk membuka peluang maju ke semifinal kejuaraan sepakbola antarnegara-negara Asia Tenggara tersebut.
Tiga gol kemenangan Indonesia disumbang oleh Budi Sudarsono dan Firman Utina pada babak pertama, sebelum Bambang Pamungkas (BP) melengkapinya di babak kedua. Dengan hasil ini, untuk sementara Indonesia menjadi runner-up Grup A, di bawah juara bertahan Singapura yang sudah lebih dulu membantai Kamboja 5-0.
Mendapat dukungan dari puluhan ribu suporter plus ambisi untuk melakukan revans atas Myanmar yang dua kali kalahkan Indonesia di ajang Grand Royal Challenge Myanmar 2008, Charis Yulianto dkk tampil agresif sejak peluit kick-off berbunyi. Mereka memaksa lawan hanya bisa bertahan.
Pada menit ke-15, Budi memecah kebuntuan Indonesia. Striker Persik Kediri yang ditengarai akan pindah ke Pelita Jaya pada putaran kedua Indonesia Super Liga ini berhasil memperdaya dua bek lawan, sebelum memperdaya kiper Myanmar. Bola tendangan kaki kanannya bersarang di sudut kanan bawah gawang Myanmar.
Tak lama berselang, giliran Firman yang menggandakan keunggulan Indonesia. Gol gelandang Pelita Jaya ini tergolong spektakuler, karena sambil membelakang gawang, Firman melepaskan tendangan dengan kaki kanan dan bola meluncur deras ke pojok kanan atas gawang Myanmar.
Unggul 2-0, Indonesia lebih banyak memainkan ball possession. Ponaryo Astaman dkk tak terlalu bernafsu untuk menambah gol sehingga tempo permainan agak menurun dan tak ada gol yang tercipta sampai turun minum.
Usai jeda, Myanmar mengambil inisiatif menyerang. Juara Grand Royal Challenge 2008 itu memaksa barisan belakang Indonesia serta kiper Markus Horison harus berjibaku untuk mengamankan gawangnya.
Dalam keadaan tertekan, BP memberikan suasana yang berbeda. Berawal dari serangan balik, striker Persija Jakarta itu berhasil mengoyak jala Myanmar setelah bola tendangan kaki kanannya dari luar kotak penalti menyusur tanah dan bersarang di pojok kiri gawang.
Gol ini sangat bermakna bagi BP. Selain mengakhiri paceklik golnya dalam beberapa pertandingan terakhir bersama tim merah-putih, dia juga telah menyamai rekor gol sepanjang masa bagi Indonesia yang ditorehkan Kurniawan Dwi Yulianto, dengan koleksi 34 gol. Skor 3-0 ini bertahan sampai pertandingan usai.
Pada laga berikutnya, Minggu (7/12), Indonesia akan menghadapi Kamboja yang kualitasnya masih jauh di bawah. Jika berhasil mengalahkan lawannya tersebut dengan skor mencolok, maka tiket semifinal hampir pasti berada di genggaman. (LOU)