JAKARTA, JUMAT - Detik-detik peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 63 akan diawali dengan gerhana Bulan sebagian. Peristiwa ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia pada Minggu (17/8) dini hari hingga menjelang matahari terbit.
Gerhana bulan dapat diamati lebih dari 3 jam antara pukul 2.36-5.45 WIB dengan puncaknya pada pukul 4.10 WIB. Artinya tahapan gerhana tidak dapat disaksikan secara penuh dari kawasan Indonesia Timur karena pada tahap terakhir telah terbit Matahari.
Berdasarkan data yang dikeluarkan badan antariksa AS, NASA, proses gerhana bulan sebenarnya sudah dimulai pukul 1.23.07 saat Bulan mulai memasuki penumbra, bayangan Bumi yang tidak terlalu gelap. Bulan baru memasuki umbra pukul 2.35.45 dan keluar pukul 5.44.38. Proses gerhana selesai pukul 6.57.06 saat Bulan benar-benar meninggalkan penumbra.
Peristiwa kali merupakan gerhana bulan sebagian sehingga tidak semua cahaya Bulan tertutup bayangan Bumi. Bulan yang seharusnya bersinar penuh dan bulat karena sedang dalam fase purnama saat itu menjadi gelap di bagian bawahnya.
Gerhana bulan terjadi karena matahari, bumi, dan bulan sejajar pada satu garis lurus. Karena tidak benar-benar berada pada posisi yang lurus sempurna, pada 17 Agustus yang terjadi hanya gerhana sebagian.
Untuk mengamatinya dapat dilakukan dengan mata telanjang dan tidak perlu pelindung mata. Namun, untuk melihat lebih dekat atau merekam peristiwa tersebut akan lebih baik menggunakan teleskop.
Tidak hanya bertepatan dengan momentum peringatan Hari kemerdekaan RI, gerhana Bulan kali ini juga tepat pada malam pertengahan bulan Sya'ban, bulan ke-9 dalam penanggalan Hijriah/Arab yang biasa diperingati sebagian pemeluk Islam sebagai malam Nisyfu Sya'ban, bulan ke-9 dalam penanggalan Arab/Hijriah.