Pada pilkada di daerah - daerah ramai sekali diperengarkan "
PENDIDIKAN GRATIS DAN KESEHATAN GRATIS". Janji-janji para
Calon Penguasa mengatakan akan mengadakan pendidikan gratis dan kesehatan gratis agar mereka memperoleh banyak massa. Namun pada kenyataannya tidak terjadi. Akan tetapi setelah terpilih ternyata dikerjakan setangah-setengah dan bahkan ada yang belum mengerjakannya. Siapa yang salah ? ternyata jika kita pahami mendalam janji2 itu ternyata hal itu sebenarnya tidak sepenuhnya salah, para penguasa tidak salah sepenuhnya karena jika akan melaksanakan hal itu ada beberapa yang harus dikorbankan, misalnya
gaji pegawai atau belanja kebutuhan masyarakat yang lainnnya. Nah jika hal itu tidak terpenuhi maka tidak ada gunanya pendidikan gratis dan kesehatan gratis. Anggaplah pendidikan dan kesehatan digratiskan semuanya. Dari mana pemerintah mengambil dana ? apakah dana subsidi BBM yang diambil, serta dana subsidi lainnya ?
harga2 sembako naik drastis, harga BBM naik selagit dan segala sektor penjualan semuanya naik ? nah hal itu sama saja bohong...., jadi jika penguasa terpilih setengah2 mengerjakannya wajar aja karena alasan dana tak cukup dan itu benar adanya, dan tdk bisa disalahkan. Lalu yang salah ? yah para pemilih penguasa itu, sebabnya apa ? karena kebanyakan dari masyarakat kita (
sekitar 80%) belum berpikir sampai kesitu... sehingga gampang di bodohi oleh janji2.., Ada iklan di TV itu mengatakan "
Ayo Sekolah......". Nah Iklan ini sangat benar karena dengan sekolah kita bisa menjadi pintar to ? tidak mudah dibodohi-bodohi oleh orang lain.....