Penyakit Rendah Diri

21.45
Mungkin kita pernah mengalami hal semacam ini dan terjebak didalamnya. Sangat kasihan orang-orang yang terjebak dalam cara berpikir yang salah sehingga membuahkan suatu penyakit yang sangat merugikan diri sendiri.
Disamping itu, juga dapat membuat dunianya terasa sempit dan menyesakkan. Ia pun tidak pernah merasakan nikmat dan lezatnya memiliki hati yang tenang, tentram, sejuk, dan nyaman.
Lantas, penyakit apakah itu ? Dia adalah penyakit Rendah Diri, yakni sikap merasa hina di hadapan orang lain. Sesungguhnya perasaan ini baik sekali jika dikhususkan kepada Allah S.W.T, Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya, merasa rendah diri dihadapan sesame manusia, yang bisa jadi sama hinanya atau bahkan lebih hina lagi di hadapan Allah yang Maha Suci dan maha Mulia. Ciri-ciri penyakit ini berupa kerepotan yang amat sangat ketika bertemu atau berkumpul dengan orang-orang yang dianggap lebih.hati menjadi malu, gelisah, tidak tenang, merasa kecil, dan tidak berharga.Mulut pun membungkam seribu bahasa. Akibatnya, dari dalam dirinya selalu muncul dorongan yang kuat berupa keinginan untuk menghindar manakala berkumpul dengan orang banyak. Kalaupun dipaksakan, serta merta sikapnya menjadi gugup dan serba salah.
Akibat lain yang cukup fatal adalah dari perilaku ini adalah sangat senang menyendiri, sehingga semakin lama ia pun terkucil dari pergaulan. Wawasannya menjadi sempit. Bahkan cenderung dikuasai oleh cara berpikirnya sendiri yang terus menerus memperumit dan memperbesar masalah, sehingga merasa diri semakin terpojok, sengsara dan nelangsa bathin. Belum lagi iri dan dengkinya yang tidak bisa tidak akan mencengkram dan memilin-milin bathinnya. Ujung-ujungnya pastilah berupa gelisah, galau, tekanan bathin yang sangat dahsyat, serta menyesali dan memaki-maki dirinya sendiri. Bahkan kalu tidak terkendali lagi, tidak mustahil akan berujung pada keputusasaan terhadap hidup ini.
Semuanya timbul misalnya karena keadaaan tubuh (pendek,kurus, gemuk, tidak cantik, tidak tampan dll), faktor orang tua(pekerjaan orang tua, keadaan fisik orangtua dll), status sosial dan lain-lain. Semua itu tidak berharga di hadapan Allah S.W.T, semua yang dinilai dari Allah S.W.T adalah nilai takwa seseorang bukan dari faktor keadaan phisik, orang tua, pekerjaan dll. Nah sekarang untuk apa kita merasa minder ?

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Anonim
AUTHOR
15 Agustus 2008 pukul 08.25 delete

Terimakasih banyak artikelnya, membuat mata saya terbuka lagi, salam kenal yah nice blog

Reply
avatar