Pada lomba yang diikuti 13 perguruan tinggi dari Sulsel, Sultra, Sulbar, Maluku, dan Papua, muncul sebagai pemenang II dan III UNM-2 (Helmy Pratiwi dan Azwar Tahir) dan UNM-1 (Nurfitri/Fadli), sementara pemenang IV diraih Unhas-2 yang diperkuat Meranti Kurniasih dan Ika Anggraeni..
Pada babak perempat final hingga final, peserta ‘bertarung’ di Hotel Grand Palace. Di perempat final dicari empat tim yang maju ke final dan ‘’dihakimi’’ lima juri, yakni dr.Mahmud Ghanawi, Ph.D., Dr.Syarifuddin Dollah, M.Pd., Dr.Raymond Fatuvbun, M.A., St.Syahriana S.S., Mappling, dan Ardiansyah, S.Pi, M.Biotech, ST.
Kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama Depdiknas, Unhas, dan Sekretariat Bidang Kemahasiswaan Unhas tersebut diikuti Unhas, UNM, Poltek Negeri Pangkep, Poltek Negeri Ujungpandang, Unismuh Parepare, STKIP Kieraha Ternate, Unkris Indonesia Maluku Ambon.
Ketua Dewan Juri Nasional Lomba Debat Bahasa Inggris dari Depdiknas Suharsono menilai Unhas memperlihatkan kesiapan melaksanakan kegiatan ini meski kerja panitia luar biasa beratnya. Persoalannya, bertepatan dengan pelaksanaan debat terjadi demo di Makassar, sehingga mengganggu mobilitas peserta belum termasuk adanya peserta dengan personel ganjil.
‘’Saya memberikan evaluasi bahwa Unhas sudah mempersiapkan diri. Meskipun ada muncul masalah yang spontan, namun saya memberikan ‘’extremly excellenct’’ (baik sekali),’’ kata Suharsono yang bertahan hingga pukul 01.30 dinihari.
Dalam hal kinerja juri, Suharsono pun memberi penilaian yang sangat positif. Menjawab saran seorang dosen Poltek Negeri Pangkep yang saat Ketua Tim Juri nmenyampaikan sambutannya sudah lenyap dari lokasi debat, Suharsono menjelaskan, penyampaian materi debat tidak diberitahu terlebih dahulu kepada para peserta. Tim juri memiliki kelemahan, tetapi ada integritas setiap juri. Kesan berpihak, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menetapkan bahwa dalam memberikan penilaian setiap antarjuri tidak boleh mematok nilai yang mencolok dan berbeda jauh.
‘’Bahkan dari beberapa juri ini ada beberapa yang saya akan usulkan untuk menjadi juri pada lombanasional yang dilaksanakan di Semarang Juli 2008,’’ kunci Suharsono sembari menyampaikan selamat kepada para pemenang.
Pembantu Rektor III Unhas Ir.H.Nasaruddin Salam, MT yang menutup kegiatan dua hari ini mengatakan bahwa dalam setiap kegiatan, kita selalu sulit melepaskan diri dari kesempurnaan. Saran dari Poltek Negeri Pangkep akan menjadi pelajaran berharga bagi siapapun pelaksana kegiatan seperti ini pada masa mendatang.
Salah seorang anggota juri menyayangkan kepada dosen perempuan asal Polteknik Negeri Pangkep yang tidak sempat menyimak penjelasan Ketua Tim Juri Nasional Suharsono mengenai kritik yang disampaikannya. Dia keburu ‘kabur’ dari lokasi kegiatan.
‘’Jadi, kayak ‘hit and run’ (pukul lari),’’ ujar tim juri tersebut. (de@r).