Gerakan NII

22.03

Gerakan NII mempunyai berbagai macam jenis. Hampir semuanya berawal dari gerakan DI/TII. Ketika pemerintah membubarkan gerakan DI/TII, para aktifisnya tetap berjuang dibawah tanah (under ground). Mereka tetap membentuk 'negara dalam negara' dengan mempunyai presiden, menteri, gubernur, camat dsb.

Banyak pecahan dari gerakan NII. Sebagian ada yang mengacu kepada gerakan-gerakan Islam di timur tengah semacam Ikhwanul Muslimin dan Jamaah Islamiyah. Sebagian lagi ada yang mempunyai pemahaman yang mirip ingkarussunnah, sebagian menyebut seperti gerakan Isa Bugis. Tipe yang kedua ini yang akan saya sampaikan.

Beberapa ciri dan keanehan gerakan ini:

1. Pengajian tertutup

Pengajian yang ada seringnya (atau selalu) dilakukan secara tertutup,misalnya didalam kamar. Orang yang ngisi pengajian seringnya tidak diketahui secara jelas alamatnya, bahkan namanyapun seringnya bukan nama asli. Kata 'seringnya' menunjukkan kebanyakan, mengingat saya mengenal seseorang dari aktifis kelompok ini (walaupun sekarang raib entah kemana).

2. Biasanya materi pertama adalah tentang kebenaran Al Qur'an.

Dari materi ini, para peserta pengajian akan menerima materi-materi berikut dengan rujukan Al Qur'an. Mereka jarang memakai hadits, sebab –merujuk kepada sabda Nabi Shalallahu'alaihi wassalam "sebaik-baik hadits adalah kitabullah" (inna khoerol hadits kitaaballah). Dari sini mulai nampak cirri ingkarussunnahnya.

3. Al Qur'an dipahami sendiri

Materinya banyak memakai skema.Misalnya:


Darul Kufar (Qs..:..) ><>

----> Hijrah (QS...:...)

Pengambilan hujjah dari AL QUr'an nampak sekedar mencari legitimasi atas sebuah pemahaman, tanpa rujukan dari hadits, tafsir bahkan bahasa Arab yang benar.

4. Tentang Isra' Mi'raj

Mereka menganggap bahwa Nabi naik ke langit tujuh, maksudnya adalah tujuh tingkat pemerintahan, yaitu: RT, RW, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur dan Presiden.


5. Membuat fase secara tegas Makkah dan Madinah

Mereka menganggap fase sekarang adalah fase Makkah. Dalam fase ini, syariat Islam belum dijalankan. Untuk menuju fase Madinah mereka mengajak bai'at (ada yang mengistilahkan taptis).

6. Iman-Hijrah-Jihad

Negara Indonesia adalah negara kafir, sama dengan kondisi Makkah Jahiliyah yang menggunakan syariat kuffar. Dari sini, mereka mengajak hijrah kepada kelompoknya, untuk sama-sama berjihad.

7. Skema Futuh Indonesia

Mereka membuat skema tentang ramalan Futuh Indonesia. Pernah diramalkan tahun 1414 Indonesia bisa futuh, dengan merujuk QS 14:14.

8. Menghalalkan Darah diluar kelompok mereka

Mereka menganggap diluar kelompok mereka adalah kafir dan halal darahnya. Mereka membuat daftar hitam orang-orang yang pantas dilenyapkan (dari pernyataan mantan anggotanya). Pernah kami dengan seorang dosen agama menangani kasus ini di beberapa

perguruan tinggi di Purwokerto. Dosen tersebut diberi surat kaleng bergambar pistol, menunjukkan ancaman hukuman mati.

9. Menghalalkan harta diluar kelompok mereka

Mereka menganggap diluar kelompok mereka halal hartanya, dengan menganggapnya sebagai harta fa'i. Di sebuah SPK, bendahara kelas yang ikut kelompok NII ini menggelapkan uang milik teman-temannya.Kalau makan di warung, makan pakai daging/telor bilangnya cuma pakai tahu dsb.

10. Tentang Shalat

Mereka nampaknya tidak menganggap wajib shalat. Terbukti banyak waktu shalat yang terlampaui ketika kegiatan pengajian. Misalnya pengajian sebelum dhuhur dan selesai ba'da ashar. Mereka menganggap da'wah yang dilakukan ya sama dengan shalat.

Berbagai keanehan pemahaman tersebut tidak perlu saya bahas disini, mengingat begitu jauhnya pemahaman tersebut dari pemahaman yang haq sebagaimana disampaikan oleh para ulama.Gerakan tersebut kontra produktif dengan aktifitas da'wah Islam. Berbagai sikap phobi masyarakat banyak diakibatkan oleh mereka, dan menganggap kalau ada pengajian rutin dan intensif disamakan dengan mereka (gerakan NII) sehingga dicurigai, dilarang dsb.

Sekali lagi, tidak semua gerakan NII mempunyai ciri dan keanehan seperti tersebut diatas. Hanya saja, itulah diantara sebagian yang kami dapati dengan mengatasnamakan gerakan NII, yang menyebut nama Kartosuwiryo didalam bai'atnya. Semoga Allah SWT berkenan untuk membimbing dan menerangi langkah-langkah kita, kaum muslimin semua.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb

Mohammad Sigit Hermawan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »