CARA MEMBUNUH ORANG

Sering tidak disadari bahwa niat baik orang bahwa niat baik untuk memberikan motivasi, saran, atau masukan kepada orang lain justru menjadi senjata pembunuh bagi orang lain itu sendiri. Alih-alih suntikan semangat yang diberikan, justru injeksi ketakutan dan kengerian yang diberikan.

Sesungguhnya, banyak orang yang ingin memberikan nasihat, masukan atau saran, atau bahkan kritik sifatnya membangun tetapi dilakukan dengan cara yang salah dan tidak bijaksana, sehingga semua itu justru membuat orang lain lebih sengsara dan menderita. Contoh :

Seorang ibu berkata kepada anaknya “ Gara-gara kamu, semuanya hancur berantakan. Tamu-tamu pada mohon pamit. Acara menjadi kacau. Ayah dan Ibumu malu. Dasar anak Monyet. Sudah dibilangin jangan main-main dengan gelas, masih juga melakukannya. Lihat lantainya menjadi kotor. Siapa yang mau membersihkan. Coba ulangi lagi !”.

Itulah disebut dengan cara membunuh orang; membunuh bukan dengan pedang, keris, tombak atau senjata api. Yang dibunuh bukan fisik, raga atau tubuh sehingga nyawa melayang. Yang dibunuh adalah harapan, keinginan, cita-cita, asa atau semangat.

Renungkanlah : Hanya dengan memecahkan gelas dan itupun bisa saja tidak disengaja, orang tua mengeluarkan kata-kata yang menusuk perasaan dan hati seorang anak.

Sampaikanlah saran, motivasi, peringatan, atau kritik dengan tetap dilandasi oleh perasaan cinta dan kasih sayang. Jangan menganggapnya sebagai musuh Anda. Jangan memicu munculnya kedengkian dan kebencian di dadanya kepada anda. Jadilah orang yang bijaksana. Dan bijaksanalah kepada orang lain dengan kebijaksanaan Anda.

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest

Arman Efendi

Artikel Terkait